"Allahuma shali wasalim 'ala sayidina Muhammad, wa 'ala ali sayidina Muhammad, wa 'alaih.."
Lama ga mampir blog, kesampain lagi buat ngetik di sini.
Ini adalah lanjutan dari cerita saya sebelomnya,
Buat ingetin aja isi tulisan saya sebelomya adalah tentang perjalan ke tempat kerja. Apa yang terjadi?
Kejadian yang saya alami waktu itu, subhanallah.. Allah "ngingetin" saya pake cara lain buat hati-hati di jalan. Setelah sebelomnya ga mau 'gubris' traffic-light, akhirnya kena juga akibatnya.
Accident pun tak mampu ter-elakkan. Pemuda yang nrobos nyebrang itu dengan sukses mengalami crash.
Seketika saya merasa hening, setelah terdengar oleh saya punya telinga suara hentakan motor.
Seketika saya merasa hening, setelah terdengar oleh saya punya telinga suara hentakan motor.
Terpentallah saya dan terbaring di jalan aspal.
Sempat dalam otak saya bertanya, "aku sedang bermimpi bukan ya??", waktu itu sambil menatap awan biru di langit. Ku lihat sekeliling jalan, sepiii.. ternyata pengguna jalan lain juga berhenti, memastikan jika kondisi saya baik-baik saja atau tidak.
Beberapa orang datang menghampiri saya yang masih terbaring, salah seorang di antaranya berkata, "angkat... angkat.. angkat..", saya hanya bisa melambai tangan buat berkata "sebentar.. sebentar.., jangan..."
Kemudian, saya berusaha bangun untuk duduk, waktu saya sama sekali tidak merasakan sakit. Bahkan, saya berfikir kaki kanan saya ini hilang.. (saking tidak merasakan sakit).
Salah seorang lagi berkata kepada saya ("helmnya dibuka... helmnya dibuka..."), dengan sisa kemampuan saya, ku lepas helm.
Akhirnya, saya dibantu tukang becak dan dibawalah ke RS. Lestari Raharja pukul 8.45an.
Sigkat cerita, saya masuk lab untuk foto rongsen. Hasil dari diagnosa medis, saya dirujuk untuk pindah ke RSU Kota Magelang.
Salah seorang lagi berkata kepada saya ("helmnya dibuka... helmnya dibuka..."), dengan sisa kemampuan saya, ku lepas helm.
Akhirnya, saya dibantu tukang becak dan dibawalah ke RS. Lestari Raharja pukul 8.45an.
Sigkat cerita, saya masuk lab untuk foto rongsen. Hasil dari diagnosa medis, saya dirujuk untuk pindah ke RSU Kota Magelang.
Pukul 9.00 pagi, saya resmi jadi pasien RSU Tidar Magelang.
Ada kemudian hikmah yang mungkin bisa diambil dari cerita saya ini.
Saya masih mengingat dengan segar, waktu itu bertepatan dengan waktu jama'ah haji ke baitullah, Makkah. Salah satu pemimpin kampung kami juga berangkat tahun lalu, Bp. Darnomo dan istri.
Sudah menjadi adat/budaya bahwa selama sesorang malaksakan ibadah Haji, keluarga mengadakan tasyakuran di rumah. Saat itu, tidak terkecuali saya dan bapak saya juga mendapat undangan.
Atas kejadian itu, kemudian saya SMS tetangga saya, Subadi namanya. Waktu itu malam ke-3 saya di RS, Kamis malam 19 September tahun lalu.
"Di, maaf ya malam ini aku ga bisa hadir di pengajian. Ada keperluan mendadak, bapakku juga ga bisa hadir, lagi nemeni aku di sini", pesanku lewas SMS.
"Oh, ya Kang, (panggilan dia ke saya). Penting do sehat to?", jawab Subadi.
"Insya Allah, istimewa...", ga tau aja... hehe...
Saya sadar, saya berbohong. Namun, bohongnya saya beralasan. (yang ini jangan dicontoh, ga baik).
Setelah melewati masa kritis, Sabtu sore saya diijinkan untuk pulang rumah.
Temen-temen TOP Computer, mereka mengantar saya pulang pake mobil Mas Avianto, salah satu karyawan TOP.
Setiba di kampung halaman, subhanallah... netes ni air mata.
"Ya Salaam.., baik bener orang kampung saya... semua menanti kehadiran saya, padahal saya ini orang kecil... banyak ga hormatnya... banyak ga baiknya... ", saya dinaikkan kursi, diangkat sodara-sodara saya.
Astaghfirullahal adziim... Yaa Allah, berasa saya nei dosa bangeedd...
Bukannya ngebahagiain orang tua, eh.. malah bikin masalah baru.
Alhamdulillah, sampe sekarang saya ngetik ini... , saya selalu dikasih kesehatan yang istimewa dari Allah.
Sungguh, jadi inget firman Allah,
Wasalam,
Ada kemudian hikmah yang mungkin bisa diambil dari cerita saya ini.
Saya masih mengingat dengan segar, waktu itu bertepatan dengan waktu jama'ah haji ke baitullah, Makkah. Salah satu pemimpin kampung kami juga berangkat tahun lalu, Bp. Darnomo dan istri.
Sudah menjadi adat/budaya bahwa selama sesorang malaksakan ibadah Haji, keluarga mengadakan tasyakuran di rumah. Saat itu, tidak terkecuali saya dan bapak saya juga mendapat undangan.
Atas kejadian itu, kemudian saya SMS tetangga saya, Subadi namanya. Waktu itu malam ke-3 saya di RS, Kamis malam 19 September tahun lalu.
"Di, maaf ya malam ini aku ga bisa hadir di pengajian. Ada keperluan mendadak, bapakku juga ga bisa hadir, lagi nemeni aku di sini", pesanku lewas SMS.
"Oh, ya Kang, (panggilan dia ke saya). Penting do sehat to?", jawab Subadi.
"Insya Allah, istimewa...", ga tau aja... hehe...
Saya sadar, saya berbohong. Namun, bohongnya saya beralasan. (yang ini jangan dicontoh, ga baik).
Setelah melewati masa kritis, Sabtu sore saya diijinkan untuk pulang rumah.
Temen-temen TOP Computer, mereka mengantar saya pulang pake mobil Mas Avianto, salah satu karyawan TOP.
Setiba di kampung halaman, subhanallah... netes ni air mata.
"Ya Salaam.., baik bener orang kampung saya... semua menanti kehadiran saya, padahal saya ini orang kecil... banyak ga hormatnya... banyak ga baiknya... ", saya dinaikkan kursi, diangkat sodara-sodara saya.
Astaghfirullahal adziim... Yaa Allah, berasa saya nei dosa bangeedd...
Bukannya ngebahagiain orang tua, eh.. malah bikin masalah baru.
Alhamdulillah, sampe sekarang saya ngetik ini... , saya selalu dikasih kesehatan yang istimewa dari Allah.
Sungguh, jadi inget firman Allah,
"... maka nikmat Tuhan-mu yang manakah yang akan kamu dustakan?"Semoga dari sedikit penggalan cerita saya ini dapat diambil ilmu pelajaran dan hikmah.
Wasalam,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar